Minggu, 09 Oktober 2011

Do It Yourself (Edisi 4)

Do It Your Self (DIY)  dikenal sebagai prinsip atau ideologi kalangan musisi Indie terutama Punk Rock. Pada dasarnya, DIY mengusung gagasan bahwa semua orang bisa melakukan sesuatu melebihi apa yang dikira. Sejalan dengan apa yang dikatakan Henry Ford bahwa “Salah satu penemuan terbesar umat manusia adalah bahwa mereka bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya mereka sangka tidak bisa dilakukan”.

Dikalangan komunitas musisi Indie, DIY biasa direalisasikan dengan membuat musik sendiri  dan menjual sendiri karya-karya mereka baik berupa kaset atau CD, kaos maupun  merchandise band. Dalam bidang musik, DIY erat kaitannya dengan Arts & Crafts yang bertujuan sebagai alat promosi atau bukti dari eksistensi sebuah band maupun komunitas.
Antara tahun 1950 sampai dengan 1970, DIY masih awam untuk sebagian besar masyarakat dunia, tapi seiring terus berkembangnya industri musik maka prinsip inipun mulai tersebar luas dan diadaptasi oleh berbagai kalangan seperti seniman dan pelaku usaha kecil menengah. DIY memang bertujuan untuk mengasah kemampuan seseorang sehingga menjadi lebih kreatif, dari tidak bisa menjadi bisa dan tidak tahu menjadi tahu dengan cara-cara informal. Salah satu komunitas di Indonesia yang terkenal dengan prinsip DIY-nya adalah Komunitas Taring Babi dengan bandnya Anti Military yang sekarang dikenal sebagai Marjinal.  
Masyarakat Indonesia mayoritas cenderung berpikiran harus bekerja, kondisi ini disertai dengan mindset bahwa bekerja itu harus menghasilkan uang banyak. Outputnya adalah para job seeker (pencari kerja) tidak mencari kerja tapi mencari gaji besar, hal ini membuat mereka stuck dengan angan-angan yang sebenarnya akan sulit terealisasi apabila tidak dimulai yaitu mengerjakan sesuatu dari nol. Padahal untuk menuai sukses tidak bisa tanpa menjalani proses panjang dan tidak selalu harus bekerja. Buktinya orang-orang yang termasuk dalam jajaran kalangan terkaya sebagian besar berasal dari kalangan pengusaha. Tetapi dewasa ini, mulai bermunculan pengusaha-pengusaha muda dan sukses, contohnya pemilik keripik sensasional Maicih dan masih banyak lagi.

Apabila prinsip DIY diaplikasikan di kehidupan sehari-hari, seperti dalam membangun sebuah usaha, kita akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Kenapa? Dalam proses melakukan sesuatu menggunakan prinsip DIY, kita akan banyak belajar tentang memulai sesuatu dari bawah, selain itu kita pasti merasakan proses yang panjang dan akhirnya berguna untuk pengembangan diri sendiri. 

Walaupun tidak ada jaminan untuk sukses, minimal kita akan menemukan pelajaran hidup yang sangat berharga,. “Tidak ada jaminan kesuksesan, namun tidak mencobanya adalah jaminan kegagalan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar